Superkonduktor
Ismunandar dan Cun Sen (Kimia ITB)
Ismunandar dan Cun Sen (Kimia ITB)
Superkonduktor belakangan ini menjadi topik
pembicaraan dan penelitian yang paling populer. Superkonduktor menjanjikan
banyak hal bagi kita, misalnya transmisi listrik yang efisien (tak ada lagi
kehilangan energi selama transmisi). Memang saat ini penggunaam superkonduktor
belum praktis, dikarenakan masalah perlunya pendinginan (suhu kritis
superkonduktor masih jauh di bawah suhu kamar). Tulisan singkat berikut
mengajak Anda mengenal lebih jauh superkonduktor.
Superkonduktor adalah suatu material yang tidak
memiliki hambatan dibawah suatu nilai suhu tertentu. Suatu superkonduktor dapat
saja berupa suatu konduktor, semikonduktor ataupun suatu insulator pada keadaan
ruang. Suhu dimana terjadi perubahan sifat konduktivitas menjadi superkonduktor
disebut dengan temperatur kritis (Tc).
Superkonduktor pertama kali ditemukan oleh seorang
fisikawan Belanda, Heike Kamerlingh Onnes, dari Universitas Leiden pada tahun
1911. Pada tanggal 10 Juli 1908, Onnes berhasil mencairkan helium dengan cara
mendinginkan hingga 4 K atau ? 269oC. Kemudian pada tahun 1911, Onnes mulai
mempelajari sifat-sifat listrik dari logam pada suhu yang sangat dingin. Pada
waktu itu telah diketahui bahwa hambatan suatu logam akan turun ketika
didinginkan dibawah suhu ruang, akan tetapi belum ada yang dapat mengetahui
berapa batas bawah hambatan yang dicapai ketika temperatur logam mendekati 0 K
atau nol mutlak. Beberapa ahli ilmuwan pada waktu itu seperti William Kelvin
memperkirakan bahwa elektron yang mengalir dalam konduktor akan berhenti ketika
suhu mencapai nol mutlak. Dilain pihak, ilmuwan yang lain termasuk Onnes
memperkirakan bahwa hambatan akan menghilang pada keadaan tersebut. Untuk
mengetahui yang sebenarnya terjadi, Onnes kemudian mengalirkan arus pada kawat
merkuri yang sangat murni dan kemudian mengukur hambatannya sambil menurunkan
suhunya. Pada suhu 4,2 K, Onnes terkejut ketika mendapatkan bahwa hambatannya
tiba-tiba menjadi hilang. Arus mengalir melalui kawat merkuri terus menerus.
Kurva hasil pengamatan Onnes digambarkan pada gambar 1.
Dengan tidak adanya hambatan, maka arus dapat mengalir
tanpa kehilangan energi. Percobaan Onnes dengan mengalirkan arus pada suatu
kumparan superkonduktor dalam suatu rangkaian tertutup dan kemudian mencabut
sumber arusnya lalu mengukur arusnya satu tahun kemudian ternyata arus masih
tetap mengalir. Fenomena ini kemudian oleh Onnes diberi nama superkondutivitas.
Atas penemuannya itu, Onnes dianugerahi Nobel Fisika pada tahun 1913.
Penemuan lainnya yang berkaitan dengan superkonduktor
terjadi pada tahun 1933. Walter Meissner dan Robert Ochsenfeld menemukan bahwa
suatu superkonduktor akan menolak medan magnet. Sebagaimana diketahui, apabila
suatu konduktor digerakkan dalam medan magnet, suatu arus induksi akan mengalir
dalam konduktor tersebut. Prinsip inilah yang kemudian diterapkan dalam
generator. Akan tetapi, dalam superkonduktor arus yang dihasilkan tepat
berlawanan dengan medan tersebut sehingga medan tersebut tidak dapat menembus
material superkonduktor tersebut. Hal ini akan menyebabkan magnet tersebut
ditolak. Fenomena ini dikenal dengan istilah diamagnetisme dan efek ini
kemudian dikenal dengan efek Meissner. Efek Meissner ini sedemikian kuatnya
sehingga sebuah magnet dapat melayang karena ditolak oleh superkonduktor,
gambar 2. Medan magnet ini juga tidak boleh terlalu besar. Apabila medan
magnetnya terlalu besar, maka efek Meissner ini akan hilang dan material akan
kehilangan sifat superkonduktivitasnya.
Dengan berlalunya waktu, ditemukan juga
superkonduktor-superkonduktor lainnya. Selain merkuri, ternyata beberapa
unsur-unsur lainnya juga menunjukkan sifat superkonduktor dengan harga Tc
yang berbeda. Sebagai contoh, karbon juga bersifat superkonduktor dengan Tc
15 K. Hal yang ironis adalah logam emas, tembaga dan perak yang merupakan logam
konduktor terbaik bukanlah suatu superkonduktor.
Pada tahun 1986 terjadi sebuah terobosan baru di
bidang superkonduktivitas. Alex Müller and Georg Bednorz, peneliti di
Laboratorium Riset IBM di Rüschlikon, Switzerland berhasil membuat suatu
keramik yang terdiri dari unsur Lanthanum, Barium, Tembaga, dan Oksigen yang
bersifat superkonduktor pada suhu tertinggi pada waktu itu, 30 K. Penemuan ini
menjadi spektakuler karena keramik selama ini dikenal sebagai isolator. Keramik
tidak menghantarkan listrik sama sekali pada suhu ruang. Hal ini menyebabkan
para peneliti pada waktu itu tidak memperhitungkan bahwa keramik dapat menjadi
superkonduktor. Penemuan ini membuat keduanya diberi penghargaan hadiah Nobel
setahun kemudian.
Penemuan demi penemuan dibidang superkonduktor kini
masih saja dilakukan oleh para peneliti di dunia. Penemuan lainnya yang juga
fenomenal adalah berhasil disintesanya suatu bahan organik yang bersifat
superkonduktor, yaitu (TMTSF)2PF6. Titik kritis senyawa organik ini masih
sangat rendah yaitu 1,2 K.
Pada bulan Februari 1987, ditemukan suatu keramik yang
bersifat superkonduktor pada suhu 90 K. Penemuan ini menjadi penting karena dengan
demikian dapat digunakan nitrogen cair sebagai pendinginnya. Karena suhunya
cukup tinggi dibandingkan dengan material superkonduktor yang lain, maka
material-material tersebut diberi nama superkonduktor suhu tinggi.Suhu
tertinggi suatu bahan menjadi superkonduktor hingga saat ini adalah 138 K,
yaitu untuk suatu bahan yang memiliki rumus Hg0.8Tl0.2Ba2Ca2Cu3O8.33.
Superkonduktor kini telah banyak digunakan dalam
berbagai bidang. Hambatan tidak disukai karena dengan adanya hambatan maka arus
akan terbuang menjadi panas. Apabila hambatan menjadi nol, maka tidak ada
energi yang hilang pada saat arus mengalir. Penggunaan superkonduktor dibidang
transportasi memanfaatkan efek Meissner, yaitu pengangkatan magnet oleh
superkonduktor. Hal ini diterapkan pada kereta api supercepat di Jepang yang
diberi nama The Yamanashi MLX01 MagLev train, gambar 3. Kereta api ini melayang
diatas magnet superkonduktor. Dengan melayang, maka gesekan antara roda dengan
rel dapat dihilangkan dan akibatnya kereta dapat berjalan dengan sangat cepat,
343 mph atau sekitar 550 km/jam.
Penggunaan superkonduktor yang sangat luas tentu saja
dibidang listrik. Generator yang dibuat dari superkonduktor memiliki efisiensi
sebesar 99 an ukurannya jauh lebih kecil dibandingkan dengan generator yang
menggunakan kawat tembaga. Suatu perusahaan amerika, American Superconductor
Corp. diminta untuk memasang suatu sistem penstabil listrik yang diberi nama
Distributed Superconducting Magnetic Energy Storage System (D-SMES). Satu unit
D-SMES dapat menyimpan energi listrik sebesar 3 juta Watt yang dapat digunakan
untuk menstabilkan listrik apabila terjadi gangguan listrik. Untuk transmisi
listrik, pemerintah Amerika Serikat dan Jepang berencana untuk menggunakan
kabel superkonduktor dengan pendingin nitrogen untuk menggantikan kabel listrik
bawah tanah yang terbuat dari tembaga. Dengan menggunakan kabel superkonduktor,
arus yang dapat ditransmisikan akan jauh meningkat. 250 pon kabel
superkonduktor dapat menggantikan 18.000 pon kabel tembaga mengakibat efisiensi
sebesar 7000 ari segi tempat.
Dibidang komputer, superkonduktor digunakan untuk
membuat suatu superkomputer dengan kemampuan berhitung yang fantastis. Di
bidang militer, HTS-SQUID digunakan untuk mendeteksi kapal selam dan ranjau
laut. Superkonduktor juga digunakan untuk membuat suatu motor listrik dengan
tenaga 5000 tenaga kuda.
Berdasarkan perkiraan yang kasar, perdagangan
superkonduktor di dunia diproyeksikan untuk berkembang senilai $90 trilyun pada
tahun 2010 dan $200 trilyun pada tahun 2020. Perkiraan ini tentu saja
didasarkan pada asumsi pertumbuhan yang linear. Apabila superkonduktor baru
dengan suhu kritis yang lebih tinggi telah ditemukan, pertumbuhan dibidang
superkonduktor akan terjadi secara luar biasa.
Sumber : Kompas (25 Januari 2002)
Semikonduktor
(www.wikipedia.com)
Semikonduktor adalah sebuah bahan dengan konduktivitas listrik yang
berada di antara insulator dan konduktor. Semikonduktor
disebut juga sebagai bahan setengah penghantar listrik. Sebuah semikonduktor
bersifat sebagai insulator pada temperatur yang sangat rendah, namun pada
temperatur ruangan besifat sebagai konduktor.
Bahan semikonduksi yang sering digunakan adalah silikon,
germanium,
dan gallium arsenide.
Semikonduktor sangat berguna dalam bidang elektronik, karena
konduktansinya yang dapat diubah-ubah dengan menyuntikkan materi lain (biasa
disebut pendonor elektron).
Untuk informasi bagaimana semikonduktor digunakan
sebagai alat
elektronik, lihat alat semikonduktor.